• Black
  • perak
  • Green
  • Blue
  • merah
  • Orange
  • Violet
  • Golden
  • Nombre de visites :
  • 56
  • 12/8/2017
  • Date :

Nahj al-Balāghah

Salah satu tokoh penting yang memberikan syarh ini adalah Syekh Muhammad Abduh, seorang mufti Mesir dan termasuk tokoh pembaharu abad ke-20. Dalam kata pengantarnya terhadap Nahj al-Balāghah, Abduh menyebutkan, “Tidak seorang pun ahli bahasa Arab kecuali menyatakan bahwa ucapan-ucapan Imam Ali a.s. adalah yang paling mulia, paling fasih, paling padat isinya dan paling meliputi makna-makna agung dalam kandungannya. Tentunya, setelah firman Allah Swt. dan sabda nabi-Nya…”

nahj al-balāghah

Nahj al-Balāghah [yang secara literal bermakna “Puncak/Alur Kefasihan”] merupakan kitab yang berisi koleksi khotbah, ajaran, doa, surat, dan hikmah singkat Imam Ali ibn Abi Thalib—pewaris spiritual dan intelektual Rasulullah Saw., sehingga tak heran jika Rasullullah Saw. dalam sabdanya menyebut Ali sebagai pintu kota ilmu dari kota ilmu yang tiada lain adalah Rasulullah Saw. sendiri. Kitab ini disusun oleh Syarif Radhi (w. 404 H.)—seorang ilmuwan keturunan Rasulullah Saw. yang ahli terutama di bidang sastra dan fikih—sekitar seribu tahun silam. Ditinjau dari aspek bahasanya, kitab ini memiliki nilai kefasihan dan sastra yang tinggi. (Baca Juga: Risalah Huquq Imam Al-Sajjad as)

 

Sejatinya, perkataan Imam Ali banyak dikutip oleh para ulama dalam kitab-kitab mereka, tetapi dari sekian banyak pengumpulan ucapan dan tulisan Imam Ali yang dianggap paling sempurna, paling teratur, dan paling terkenal adalah yang dilakukan oleh Syarif Radhi. Khusus mengenai khotbah Imam Ali, menurut al-Mas’udi, yang hidup ratusan tahun sebelum Sayyid Radhi, dalam jilid kedua karyanya, Murūj al-Dzahab, terdapat sekitar 480 khutbah Ali di tangan masyarakat, di mana hampir semua pidato tersebut diucapkan secara langsung, tanpa teks dan persiapan sebelumnya. Sementara, jumlah total khotbah dalam koleksi Sayyid al-Radhi hanya 239 khotbah.

 

Hingga kini, tak kurang dari limapuuh orang tokoh penting, baik klasik maupun kontemporer telah menulis syarh (komentar dan penjelasan) berkaitan dengan ucapan-ucapan Imam Ali dalam kitab tersebut. Salah satu tokoh penting yang memberikan syarh ini adalah Syekh Muhammad Abduh, seorang mufti Mesir dan termasuk tokoh pembaharu abad ke-20. Dalam kata pengantarnya terhadap Nahj al-Balāghah, Abduh menyebutkan, “Tidak seorang pun ahli bahasa Arab kecuali menyatakan bahwa ucapan-ucapan Imam Ali a.s. adalah yang paling mulia, paling fasih, paling padat isinya dan paling meliputi makna-makna agung dalam kandungannya. Tentunya, setelah firman Allah Swt. dan sabda nabi-Nya…”

 

Sumber:
www.studisyiah.com

 

  • Print

    Send to a friend

    Comment (0)