• Black
  • perak
  • Green
  • Blue
  • merah
  • Orange
  • Violet
  • Golden
  • Nombre de visites :
  • 53
  • 26/7/2017
  • Date :

Sekilas tentang Madzhab ke Lima, Madzhab Ja’fari

Imam Shadiq mampu menyampaikan ajaran autentik Al-Quran dan Rasulullah Saw serta mengkristalisasikan keduanya menjadi apa yang dikenal sebagai Fikih Jafari. Ajarannya dikumpulkan dalam 400 usul (fondasi) yang ditulis oleh para muridnya termasuk hadis, filsafat Islam, teologi, tafsir Al-Quran, sastra dan akhlak.

 

sekilas tentang madzhab ke lima, madzhab ja’fari

Mazhab Jafari dipimpin oleh Imam Jafar bin Muhammad Al-Shadiq As yang hidup dari tahun 83 H hingga tahun 148 H. Beliau lahir dan wafat di kota penuh cahaya Madinah dan merupakan Imam Keenam dari dua belas imam yang ditetapkan dalam mazhab Ahlulbait. (Baca Juga: Sumber Ilmu Menurut Imam Jafar Shadiq as)

 

Meski fikih dikembangkan oleh Rasulullah Saw dan para khalifahnya (para imam), fikih yang dikembangkan oleh Syiah tidak memiliki peluang untuk ditawarkan kepada umat lantaran tekanan politik yang diderita oleh Ahlulbait di bawah para penguasa selama beberapa abad.

 

Mereka menolak mengakui legitimasi para khalifah Bani Umayah dan Bani Abbasiyah dan pemerintahannya, karena itu para Imam Ahlulbait dan pengikutnya didera dengan siksaan dan pelecehan di tangan para khalifah.

 

Ketika pemerintahan Bani Umayah melemah, Imam Ja’far bin Muhammad Al-Sadiq As mendapatkan kesempatan emas untuk memformulasikan dan menyebarkan sunnah Rasulullah Saw dan Ahlulbaitnya As. Pada saat itu, empat ribu ulama, penafsir Al-Quran, sejarawan, para filosof menghadiri dan mengikuti pelajaran yang disampaikannya di kota suci Madinah.

 

Dengan demikian, Imam Shadiq mampu menyampaikan ajaran autentik Al-Quran dan Rasulullah Saw serta mengkristalisasikan keduanya menjadi apa yang dikenal sebagai Fikih Jafari. Ajarannya dikumpulkan dalam 400 usul (fondasi) yang ditulis oleh para muridnya termasuk hadis, filsafat Islam, teologi, tafsir Al-Quran, sastra dan akhlak.

 

Setelah beberapa lama, tiga ulama ulung mengkategorikan 400 usul ini dalam empat buku yang merupakan sumber utama hadis dalam mazhab Syiah: al-Kafi oleh Kulaini (w. 329 H), Man La Yahdhuruh al-Faqih oleh Saduq (w. 381 H), dan al-Tahdzib dan al-Istibshar oleh Thusi (w. 460 H).  Ketiga ulama ulung ini juga dikenal sebagai Trio Muhammad lantaran nama mereka semuanya adalah Muhammad.

 

Meski keempat kitab ini merupakan sumber utama hadis Syiah, namun para penyusunnya tidak memberikan label shahih pada kitab-kitab mereka. Kendati mereka melakukan yang terbaik untuk mengumpulkan hanya hadis-hadis autentik, jika sebuah hadis tertentu terbukti bertentangan dengan Al-Quran, maka hadis tersebut tidak dapat dipandang sebagai sahih dan valid.

 

Hadis, menurut Mazhab Jafari, diterima selama Al-Quran memverifikasi dan membenarkannya, lantaran Al-Quran merupakan satu-satunya sebagai sumber petunjuk.

 

Sumber:
www.syiahmenjawab.com

  • Print

    Send to a friend

    Comment (0)