• Black
  • perak
  • Green
  • Blue
  • merah
  • Orange
  • Violet
  • Golden
  • Nombre de visites :
  • 61
  • 11/2/2018-2:2
  • Date :
Berita & Analisis Kontemporer

Din : Ulama Harus Tampil Sebagai Juru Damai

Para ulama dan pemimpin umat harus tampil sebagai juru damai jika terjadi konflik, dengan mengedepankan semangat islah dan kerukunan antar umat. Melalui cara tersebut, setiap persoalan yang dihadapi umat bisa segera diselesaikan sebelum menjadi besar. Demikian dikatakan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin di Solo.

din : ulama harus tampil sebagai juru damai
Dia menanggapi konflik penganut Sunni dengan Syi’ah di Madura yang selalu terulang. “Sejauh ini telah terjadi tindakan membahayakan yang terkesan membesarkan-besarkan perbedaan Sunni dengan Syi’ah. Tindakan itu yang berdampak pada konflik umat,” jelasnya.

Din berharap negara segera hadir untuk menangani tindakan semacam itu dan para ulama segera tampil sebagai penyejuk suasana.

(Baca Juga: Imam Besar Masjid Istiqlal Sebut Masalah Ketimpangan Ekonomi Saat Ini)

Din Syamsuddin juga menolak keras tindakan sebagian golongan yang mengkafirkan golongan lain hanya karena berbeda aliran. Menurut dia, selama seseorang telah mengucapkan kalimat syahadat maka orang tersebut adalah muslim yang keyakinannya oleh Allah SWT. “Tidak pantas golongan lain menghujat dan menuduhnya sebagai seorang kafir. Jangan dibesar-besarkan, karena sesungguhnya tidak ada apa-apa tapi menjadi membahayakan jika terus diprovokasi,” tuturnya.

Din menekankan, bertolak dari teologi paling dasar, jika seseorang sudah dengan ikhlas mengucapkan dua kalimat syahadat, maka dia telah menjadi muslim, kecuali pada kasus Ahmadiyah yang mengakui nabi lain setelah Nabi Muhammad. “Kalau Syi’ah kan tidak sampai mempertuhankan Ali atau mengangkat Ali sebagai Nabi. Memang dulu pernah berkembang Syi’ah yang keras dan cenderung sesat, tapi setahu saya tidak berkembang di sini,” ujar Din lagi.

“Aliran-aliran ini muncul jauh setelah Nabi wafat. Zaman Nabi tidak ada aliran seperti itu. Muhammadiyah juga tidak mengikuti Sunni maupun Syi’ah. Kalau ditilik dari sejarah, banyak pemikir, filsuf, ilmuwan muslim di masa lalu berasal dari kalangan Syi’ah,” tukasnya.

sumber:
www.ahlulbaitindonesia.or.id
  • Print

    Send to a friend

    Comment (0)