Fikih Ahwalus Syakhsiyah

Nikah Bermakna Mendidik Keturunan yang Baik

Dan jika kata ini dikaji lebih dalam lagi maka nikah ialah bermakna melahirkan dan mendidik generasi yang saleh dan salehah.

Kajian akhlaq yang dihadiri oleh Hujjatul Islam Hasan Baba’i yang dilangsungkan di hauzah Hadhrat Sayidah Fathimah sa.

Dalam kesempatan tersebut, Hujjatul Islam Baba’i mengatakan bahwa Rasulullah saww bersabda “menikah merupakan sunahku, dan barang siapa yang tidak menyukai sunahku maka ia tidak termasuk dalam golonganku.”

(Baca juga: Kawin Paksa)

Kalimat nikah dalam hadits dari Rasulullah saww tersebut di kalangan masyarakat umum memaknainya hanya secara umum saja, dan jika kata ini dikaji lebih dalam lagi maka nikah ialah bermakna melahirkan dan mendidik generasi yang saleh dan salehah.

Dalam Al-Qur’an banyak disebutkan tentang ayat-ayat yang berkenaan dengan pernikahan, di antaranya ialah, dalam surata An-Nisa disebutkan ““Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu Yang menciptakan kamu dari satu jiwa dan darinya Dia menciptakan jodohnya, dan mengembang-biakan dari keduanya banyak laki-laki dan perempuan; dan bertakwalah kepada Allah swt. yang dengan nama-Nya kamu saling bertanya, terutama mengenai hubungan tali kekerabatan. Sesungguhnya Allah swt. adalah pengawas atas kamu”.

Dan dalam surat Ar-Rum ayat 21 juga disebutkan “Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir”.

Sumber:
www.id.shabestan.ir