• Black
  • perak
  • Green
  • Blue
  • merah
  • Orange
  • Violet
  • Golden
  • Nombre de visites :
  • 95
  • 26/1/2018-16:6
  • Date :
Berita dan Analisi Kontemporer

Imam Besar Masjid Istiqlal Sebut Masalah Ketimpangan Ekonomi Saat Ini

“Kita mesti sadar betapa ketimpangan ekonomi itu semakin menjamur. Di Indonesia bagian timur ada beberapa yang hanya berpakaian seadanya, bahkan tidak sama sekali. Sementara, pada saat yang sama justru ada yang sampai menutup diri dengan bercadar.”

imam besar masjid istiqlal sebut masalah ketimpangan ekonomi saat ini
Menurut Kantor Berita ABNA, Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar mengatakan, umat Islam di Indonesia hari ini sedang berhadapan dengan generasi milenium yang supra-rasional. Akhirnya, tidak heran jika ada semacam shock theologi dalam cara beragama kita. (Baca Juga: Seminar Internasional Islam dan Demokrasi)

“Dalam hal ini, maka relevan untuk kita mengingat kembali firman, ‘Tahukah kalian orang yang beragama secara kamlufase?’” kata Nasar saat mengisi acara Workshop dan Management Training Forum Komunikasi Mahasiswa Tafsir Hadits se-Indonesia (FKMTHI), Ahad (5/10) siang.

Mereka yang tidak bersikap baik kepada anak yatim piatu dan tidak ada perhatian kepada orang miskin, bisa ditelusuri dalam Al-Quran di bagian awal Surah Al-Maun.

Menurutnya, tantangan yang nyata hari ini adalah umat Islam yang harus dapat menjawab secara konseptual problem-problem sosial ekonomi yang timpang itu, yaitu dengan mengaktualisasikan nilai-nilai Al-Quran dan Hadits.

“Kita mesti sadar betapa ketimpangan ekonomi itu semakin menjamur. Di Indonesia bagian timur ada beberapa yang hanya berpakaian seadanya, bahkan tidak sama sekali. Sementara, pada saat yang sama justru ada yang sampai menutup diri dengan bercadar,” kata Pembina FKMTHI ini yang disambut tawa para peserta yang hadir.

Rektor PTIQ Jakarta ini menegaskan, selama kontradiktif ekonomi ini muncul, maka susah kita mengatakan bangga sebagai umat Islam yang mayoritas. Padahal, Nabi Muhammad telah meneladankan kepada kita tentang pentingnya keseimbangan ekonomi melalui salah satunya memartabatkan para wanita, budak, dan mustadhafin lainnya.

Sumber:
www.id.abna24.com
  • Print

    Send to a friend

    Comment (0)