• Black
  • perak
  • Green
  • Blue
  • merah
  • Orange
  • Violet
  • Golden
  • Nombre de visites :
  • 190
  • 2/4/2017
  • Date :

Syarah Hadits Imam Jawad As Tentang Nifaq Kepada Allah

Imam Jawad as bersabda: «لَا تَکُنْ وَلِیّاً لله فِی الْعَلَانِیَةِ عَدُوّاً لَهُ فِی السِّرِّ». “Janganlah engkau menjadi seolah-olah wali Allah ketika dilihat orang dan menjadi musuh Allah ketika kamu sendirian”.

syarah hadits imam jawad as tentang nifaq kepada allah

Dalam pemahaman dan pengetahuan keislaman kita, masalah nifaq jauh lebih besar bahayanya dan lebih banyak mendapat kecaman dibanding kekufuran.

Nifaq sering dikaitkan hubungannya dengan makhluk. Misalnya, siapapun yang berinteraksi dengan orang-orang munafik maka akan ia temui tampilan lahiriahnya mereka bersahabat erat namun kenyataan sesungguhnya ada permusuhan sengit yang mereka sembunyikan. Namun ada kalanya nifaq juga dikaitkan Khalik (Pencipta). Akan tetapi kemunafikan yang berkaitan dengan Khalik adalah bentuk eksploitasi diri untuk mendapat pujian manusia.

Imam Jawad as dalam hadits singkatnya bersabda, ” لَا تَکُنْ وَلِیّاً لِلَّهِ فِی الْعَلَانِیَةِ” Kamu jangan termasuk diantara mereka yang dari tampilan lahiriahnya tampak seolah-seolah sebagai wali Allah, orang yang taat beragama dan berakhlak baik, namun pada hakikatnya adalah musuh Allah yang paling besar. Secara sederhana dapat dikatakan, janganlah termasuk diantara mereka yang ketika berada didepan orang banyak menampakkan diri sebagai hamba Allah yang saleh namun ketika berkesendirian justru menjadi orang yang paling gemar melanggar syariat Allah. وَلِیّاً لِلَّهِ فِی الْعَلَانِیَةِ عَدُوّاً لَهُ فِی السِّرِّ. Menjadi Wali Allah didepan publik, namun menjadi musuh Allah saat sendiri (secara rahasia). عَدُوّاً لَهُ artinya adalah musuh Allah, membangkang terhadap Allah disaat sendiri. Jangan menjadi orang seperti itu!. Sebab orang yang seperti itu adalah seburuk-buruknya manusia.

Diantara contoh perilaku kemunafikan misalnya, ketika bertemu dengan seseorang dia mengatakan, saya sangat mendukung dan akan selalu setia padamu. Namun dibelakang orang tersebut dia justru menyebar desas desus mengenai aib dan keburukannya. Ini adalah perilaku kemunafikan terhadap makhluk. Yang lebih berbahaya dari perilaku tersebut. Adalah bertindak munafik di hadapan Allah SWT. Didepan banyak orang menampakkan diri seolah-seolah sebagai wali Allah, namun saat sendiri, dia menjadi musuh Allah dengan mengerjakan perbuatan-perbuatan yang melanggar syariat-syariat Allah SWT.

Imam Jawad as mengingatkan untuk jangan sampai menjadi golongan orang-orang seperti itu. Amalan orang-orang munafik akan mendapat azab kelak di akhirat lebih besar dari amalan orang-orang kafir. Sebab jangan berpikir bahwa semua orang kafir pasti akan dimasukkan ke dalam neraka, sebab diantara mereka ada yang termasuk jahil karena hak dan kebenaran yang tidak sampai kepada mereka, sehingga masih berpeluang mendapat pengampunan. Ataupun dakwah yang hak sampai kepada mereka namun mereka tidak mendapat penjelasan yang memadai sehingga mereka salah dalam memahami sehingga justru mengambil sikap penolakan.

Kita memiliki riwayat yang menyebutkan, kepada kelompok tersebut pada saat menjelang kematiannya, hak akan datang kepadanya, jika ia menerimanya, maka orang kafir tersebut akan masuk surga, namun jika menolaknya maka ia menjadi musuh Allah dan akan menjadi termasuk penghuni neraka. Sedangkan orang-orang munafik tidaklah demikian. Mereka akan mendapat balasan dari Allah yang lebih pedih dari apa yang ditimpakan Allah kepada orang-orang kafir. Dalam Al-Qur’an, ayat-ayat yang memberikan kecaman kepada orang-orang munafik jauh lebih banyak jumlahnya dibanding kecaman kepada orang-orang kafir. Dalam al Qur’an kita menemukan kata-kata munafik, munafikin, munafikat namun berkataan dengan pelaku kekafiran, yang ada hanya kata kafir, tidak kita temui ada kata kafirin dan kafirat.

Karenanya kita harus senantiasa waspada dan awas diri. Jika kita hanya taat pada batasan-batasan Allah jika kita berada dikeramaian dan dihadapan orang banyak namun ketika berkesendirian kita justru melakukan hal yang sebaliknya, ketahuilah bahwa itu adalah perbuatan nifak kepada Allah SWT.

 

Sumber:
www.studisyiah.com

  • Print

    Send to a friend

    Comment (0)